Hari ini saya, Wahid Galang Dewantoro, akan bercerita tentang pengalaman saya yang mungkin biasa bagi kebanyakan orang namun luar biasa bagi saya.
Singkat cerita, Saya mulai menyukai bahasa russia ketika kelas 10 SMA, ketika itu saya hanya menyukai bahasa yang terkenal sangat sulit tersebut dan belum mendalami secara dalam bahasa dari negeri eks-komunis tersebut, sampai saat yang mungkin aneh dan asing bagi keluarga saya, kakak saya mendengar saya bernyanyi lagu "Katyusha" dan dia bertanya, "Lo nyanyi lagu apaan dek?" dan dengan lugu saya menjawab itu lagu Rusia. kemudian dia menyuruh saya untuk mengikuti kursus bahasa russia di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. saya akhirnya mulai mengikuti kursus tersebut di bulan Februari 2015
Pertama kali masuk kursus, saya sangat bingung dan merasa asing, karena teman sejawat saya terlihat sudah sangat tua dan saya merasa paling muda dikelas tersebut. mungkin ada satu hal menarik dari pertemuan pertama saya, ada satu keluarga TNI yang bermarga suku Batak, saya kurang begitu kenal dengan beliau, namun ternyata Beliau adalah calon Atase Pertahanan yang akan berangkat ke Moskow pada bulan November nanti. ada kejadian lucu yang membuat malu istri dari bapak tersebut, ia tidak bisa menyebutkan "Zdravstvuyte" atau Hallo bagi ucapan Formal, dan lebih memilih "Privyet" yang lebih mudah namun dianggap Informal bagi etika berbicara bahasa Russia. hal tersebut membuat satu kelas tertawa dan di minggu depan, keluarga tersebut pindah kelas mungkin untuk menghindari malu, hahaha!
dan kali ini saya akan memperkenalkan tiga Sahabat Perjuangan saya, yang pertama adalah Angga, dia adalah mahasiswa Teknik Metalurgi UI, sangat malas, selalu telat masuk les karena tidak mengerjakan PR, terlihat bodoh namun tidak mungkin anak Teknik itu anak yang bodoh hahaha. yang kedua adalah Bram Prahara, dia adalah Mahasiswa Ekonomi Unpam, sedikit pendiam, tukang tidur namun dalam berbahasa Rusia dia adalah yang terbaik di kelas, Hebat! yang ketiga adalah Jonathan Wibowo, dia adalah Mahasiswa kesehatan masyarakat UI, sangat baik dan sopan, sedikit aneh karena terkadang hal yang kecil dan terlihat tidak lucu dia sampai tertawa terbahak-bahak, dia sangat jago bermain Grand Piano karena dia telah menjadi guru di sekolah musik YPM dan telah Resital Tunggal di Erasmus Huis, di kedutaan Belanda, oh iya Jonathan ini akan pergi ke Rusia tahun ini untuk bersekolah di konservatori Tchaikovsky, salah satu konservatori musik klasik terbaik didunia. saya sebagai teman sangat bangga punya teman bisa bersekolah di Moscow Tchaikovsky conservatory.
Oh iya saya lupa untuk memperkenalkan guru saya selama Level I, nama beliau adalah Katerina "Katya" Kholkina, lahir di Khabarovsk dan umur (?) tidak pernah diketahui, karena ada tradisi di rusia, kita tidak boleh bertanya tentang umur kepada perempuan. Di Indonesia, Beliau juga mengajar sebagai dosen Fonelogi di Prodi Sastra Russia, Universitas Indonesia. mungkin karena beliau adalah seorang dosen maka sikapnya di kelas pun tak ubahnya seperti kelas perkuliahan dimana beliau sangat tegas. Tepat pada hari terakhir les setelah ujian terdapat Graduation Day, semacam perayaan bagi Level III, dan setiap level diharuskan untuk mempertunjukan sesuatu untuk mengisi acara tersebut, di Level I kami bernyanyi Трава у дома, lagu mengenai Kosmonaut yang berada di luar angkasa dan merindukan rumahnya dibumi, dan anehnya demi merasakan sensasi sebagai astronaut, kami masuk panggung menggunakan helm motor supaya mendukung lagu kami tersebut hahaha
| Saya bersama Katerina "Katya" Kholkina |
Kemudian setelah 3 bulan, saya naik level menjadi Level II, guru saya pun berganti menjadi Anastasiya "Nastya" Dedova, lahir di Yakutia dan umur 28 tahun. kenapa saya tidak tetap bersama katya? karena Katya memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya kembali di Universitas Pushkin, Moscow. Saya dan semua teman saya kecuali Angga, karena dia mengulang level haha, sangat kesulitan di level ini karena belajar tentang kasus-kasus dalam bahasa rusia seperti nominative, genitive, dative, accusative, instrumental, dan preposisi. dan murid di kelas pun berkurang sampai setengah dari di level I terdapat 24 murid, menjadi 12 di akhir level II itupun telah dilebur oleh kelas lain, mungkin hal inilah yang disebut From Russia with Love, dimana tanpa cinta, kita akan sulit mempelajari bahasa ini, halah terlalu berlebihan kiasan saya tadi hahaha. Di level ini terdapat anak baru yang kelak menjadi sahabat seperjuangan saya yaitu, Faqih Hindami, seorang mahasiswa Sastra Rusia UI, sebuah jurusan yang saya sangat inginkan sewaktu mengikuti SNMPTN dan SBMPTN namun tidak tercapai.
Di hari Graduation Day, kami sekelas bernyanyi Там где клен шумит, ada sedikit hal lucu karena lagu ini adalah lagu zaman Soviet yang bercerita tentang pemandangan alam ketika musim salju namun memiliki nada seperti lagu balada yang dikemas tahun 80an oleh penyanyi super gondrong hahaha.
Akhirnya saya naik level menjadi Level III, guru saya sekali lagi berganti menjadi Dayana Bukalova, lahir di Moskow dan memiliki ayah dari indonesia berdarah sunda, alm. Asep. Di level ini tidak sesulit di level II karena hanya ada sedikit tambahan dan kebanyakan ulangan-ulangan dari Level I maupun II. Kebanyakan murid di level III ini yang sudah pada stress dalam mempelajari bahasa rusia lebih memilih bertahan sehingga dapat sertifikat dari Pusat Kebudayaan Rusia. tidak seperti sebelumnya yang lebih memilih berhenti belajar sehingga mengundurkan diri. Di level ini pula saya bertemu Sahabat Seperjuangan baru bernama Ghifari Atthallah, dia adalah mahasiswa Hubungan Internasional UI. Dia banyak merekomendasikan beberapa buku yang ia gunakan belajar karena kami sama-sama anak HI hehehe.
![]() | |
| L-R: Mas Adi, Jonathan, Bram, Faqih, Saya, dan Nastya |
Akhirnya saya naik level menjadi Level III, guru saya sekali lagi berganti menjadi Dayana Bukalova, lahir di Moskow dan memiliki ayah dari indonesia berdarah sunda, alm. Asep. Di level ini tidak sesulit di level II karena hanya ada sedikit tambahan dan kebanyakan ulangan-ulangan dari Level I maupun II. Kebanyakan murid di level III ini yang sudah pada stress dalam mempelajari bahasa rusia lebih memilih bertahan sehingga dapat sertifikat dari Pusat Kebudayaan Rusia. tidak seperti sebelumnya yang lebih memilih berhenti belajar sehingga mengundurkan diri. Di level ini pula saya bertemu Sahabat Seperjuangan baru bernama Ghifari Atthallah, dia adalah mahasiswa Hubungan Internasional UI. Dia banyak merekomendasikan beberapa buku yang ia gunakan belajar karena kami sama-sama anak HI hehehe.
Di hari Graduation Day, kami tidak bernyanyi melainkan memainkan Drama Fable berjudul "Кто сказал мяу" atau berarti "Siapa yang Berbicara Myau" karya Susteyev. saya berperan sebagai Koshka atau kucing, Bram sebagai Shchenok atau anak anjing, Ghifari sebagai Petukh atau Ayam Jago, Faqih sebagai Lyagushka atau Kodok, dan Jonathan sebagai Narator. dari antusiasme penonton, kami mendapatkan review cukup baik walaupun secara kesiapan mental dan properti masih kalah dengan drama kelas lain.
oh iya di graduation kali ini saya akhirnya mendapatkan sertifikat sebagai tanda bahwa saya diakui bisa berbicara bahasa rusia walaupun belum fasih dan otlichno atau baik dan benar hahaha namun saya sangat dan sedikit terharu hahaha.
![]() |
| Saya bersama Dayana Bukalova |
![]() |
| Dayana's Lv. 3 Class "Graduation Day" |
Sekian pengalaman yang saya dapat ceritakan hari ini, walaupun mungkin wahai para pembaca sekalian menganggap hal ini biasa saja, namun bagi saya pengalaman ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa dimana kita dalam mempelajari tentang sesuatu hal dapat bertemu dengan berbagai macam orang-orang yang terpaksa karena tuntutan profesi, cita-cita yang ingin diraih, sampai ada yang ingin memiliki pasangan hidup yang berasal dari Rusia hahaha.... kak prekrasen russkaya devushka! hahaha
Spasibo Bolshoe!
dzhakarte, 5 marta 2016



